Kartul Zidan 9A
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Manusia sudah
berada di bumi sejak zaman purbakala
yaitu lebih sekitar 100,000 sampai 70,000 tahun yang lalu
. Tetapi bagaimanapun manusia tidak bisa tetap di bumi karena kecepatan naiknya
populasi manusia di bumi yang semakin cepat,
planet kita sudah tercemar oleh sampah. Bahkan ada kemungkinan bahwa suatu hari
bumi akan di hantam oleh meteor, meteor inilah penyebab musnahnya dinosaurus. Suatu hari bumi tidak akan bisa kita tempati lagi.
Fisikawan teoritis dan kosmologis Stephen Hawking berpendapat kolonisasi
luar angkasa sebagai cara menyelamatkan umat manusia. Pada tahun 2001, Hawking
meramalkan bahwa ras manusia akan punah dalam seribu tahun ke depan, kecuali
koloni dapat dibangun di luar angkasa. Pada tahun 2006, ia menyatakan bahwa umat
manusia menghadapi dua opsi: apakah kita menjajah luar angkasa dalam dua ratus
tahun ke depan dan membangun unit perumahan di planet lain, atau kita akan
menghadapi kemungkinan kepunahan jangka panjang.
Manusia sudah memulai meneliti dan
menjelajahi luar angkasa sejak peradaban awal (Mayan dan Cina kuno). Karya
pertama yang diketahui tentang kolonisasi luar angkasa adalah The Brick Moon,
sebuah karya fiksi yang diterbitkan pada tahun 1869 oleh Edward Everett Hale,
tentang satelit buatan yang dihuni. Fisikawan Rusia, Konstantin Tsiolkovsky,
meramalkan unsur-unsur komunitas antariksa dalam bukunya Beyond Planet Earth
yang ditulis sekitar tahun 1900. Tsiolkovsky
meminta manusia membangun rumah kaca dan
menanam tanaman di luar angkasa. Tsiolkovsky percaya bahwa pergi ke luar
angkasa akan membantu manusia yang sempurna, yang mengarah ke kedamaian.
Pada 20 juli tahun 1969 ” NASA”
berhasil mendaratkan 2 astronot di permukaan bulan. Misi ini dinamakan misi
APOLLO 11. Peristiwa ini adalah langkah-langkah pertama manusia dalam
menjelajahi luar angkasa
Tetapi peristiwa APOLLO 11 bukanlah
peristiwa pertama yang mencapai luar angkasa. Sputnik 1 adalah probe pertama
yang pergi ke luar angkasa. Diluncurkan pada 4 Oktober 1957, oleh Uni Soviet.
Pada 31 Januari 1958, Amerika Serikat baru mengirim penyelidikan yang disebut
Explorer 1 ke luar angkasa.
Manusia pertama yang mencapai luar angkasa adalah Yuri Alekseyevich Gagarin. Pada 12 April 1961, di pesawat ruang angkasa
Vostok 1, kosmonot Soviet Yuri Alekseyevich Gagarin menjadi manusia pertama
yang melakukan perjalanan ke luar angkasa. Selama penerbangan, pilot uji
berusia 27 tahun dan teknisi industri juga menjadi orang pertama yang mengorbit
planet ini, suatu prestasi yang dicapai oleh kapsul ruang angkasanya dalam 89
menit.
Satelit
antariksa terluar tercepat yang dikirim
manusia, Voyager 1, telah mencakup 1/600 tahun cahaya dalam 30 tahun dan saat
ini bergerak dengan kecepatan 1/18.000 cahaya atau sekitar 17Km per detik. Pada
tingkat ini, perjalanan ke Proxima Centauri (bintang terdekat dengan tata surya
kita) akan memakan waktu 80.000 tahun. Jadi benar untuk kita katakan bahwa
manusia masih butuh waktu yang sangat
lama untuk mencapai bintang terdekat.
Manusia
tidak bisa hanya menempati planet sembarang. manusia membutuhkan planet yang mengitari “Habitable
zone” (Zona aman). Habitable zone
adalah kisaran orbit di sekitar bintang di mana permukaan planet
dapat mendukung air cair yang diberikan tekanan atmosfer yang cukup.
Tentu kita tidak hanya butuh planet
yang berada di zona aman, kita juga butuh planet yang mempunyai level oksigen
yang tinggi, planet ini juga harus memiliki medan magnet yang sama seperti
bumi. Dan masih banyak lagi.
Untungnya di tata surya kita ada
satu planet yang sangat memungkinkan untuk di kolonisasi yaitu mars. Mars atau
disebut juga planet merah adalah planet yang mengitari matahari di dekat zona
aman. Meskipun suhu di permukaan planet ini
dingin. Planet ini diduga dulunya mempunyai air. sesuai dengan pemahaman
manusia dimana ada air pasti ada kehidupan
1.2 Perumusan
masalah
Dalam karya tulis ini penulis akan menjawab
dan menjelaskan berbagai pernyataan yaitu:
1.
Apa itu Kolonisasi Mars dan Bulan ?
2.
Apa Manfaat Kolonisasi Mars dan Bulan ?
3.
Apakah masalah-masalah
yang manusia hadapi ketika mengkolonisasi suatu objek luar angkasa ?
4.
Metode
metode apa sajakah yang dapat manusia gunakan untuk memudahkan mengkolonisasi planet Mars dan Bulan?
5.
Rencana
apa yang Manusia sudah persiapkan untuk
mengkolonisasi bulan dan Mars.
1.3 Batasan
Masalah
Dalam karya tulis ini
penulis akan membatasi masalah yang akan di bahas, yaitu tentang kolonisasi Mars dan Bulan hanya terbatas sampai masalah yang akan kita hadapi ketika
kita mengkolonisasi mars dan bulan, metode dan rencana rencana yang sudah di
persiapkan manusia untuk mengkolonisasi Mars dan Bulan.
1.4 Tujuan
Pembuatan Karya Tulis
Tujuan pembuatan karya tulis yang berjudul “Kolonisasi planet di luar bumi”
adalah untuk mengetahui apakah Kolonisasi
planet itu hal yang harus manusia lakukan untuk kelangsungan hidup spesies
dan masalah-masalah yang akan kita
hadapi ketika kita
mengkolonisasi sebuah badan luar angkasa.
1.5 Pengumpulan
Data
Penulis melakukan teknik pengumpulan data berupa studi pustaka (Buku
pintar bumi dan antariska),( Buku ensiklopedia antariska), dan mengambil data
dari internet.
BAB II
Pembahasan
2.1 Pengertian Kolonisasi Objek Luar
Angkasa
Kolonisasi
Objek luar angkasa (menurut Wikipedia) adalah tempat tinggal manusia permanen
di luar planet Bumi. Sejauh ini
tidak ada koloni luar angkasa yang dibangun. Saat ini, pembangunan koloni luar
angkasa akan menghadirkan serangkaian tantangan teknologi dan ekonomi yang
sangat besar. Permukiman ruang harus menyediakan untuk hampir semua (atau
semua) kebutuhan material dari ratusan atau ribuan manusia, dalam lingkungan di
luar angkasa yang sangat memusuhi kehidupan manusia.
Banyak
argumen telah dibuat untuk dan menentang penjajahan luar angkasa. Dua yang
paling umum dalam mendukung penjajahan adalah kelangsungan hidup peradaban
manusia dan Sumber daya Luar angkasa jika terjadi bencana skala planet (alami
atau buatan manusia), dan ketersediaan sumber daya tambahan di luar angkasa
yang memungkinkan ekspansi masyarakat manusia. Keberatan yang paling umum untuk
kolonisasi termasuk kekhawatiran bahwa kolonisasi kosmos mungkin akan meningkatkan kepentingan
yang sudah kuat, Seperti : Mengurangi Kelaparan dunia, Mengurangi Penyakit Penyakit mematikan dan
Memelihara Bumi
Pada 2005,
Administrator NASA Michael Griffin mengidentifikasi kolonisasi ruang sebagai
tujuan akhir dari program luar angkasa saat ini, dengan mengatakan:
Tujuannya
bukan hanya eksplorasi ilmiah, ini juga tentang memperluas rentang habitat
manusia dari Bumi ke tata surya saat kita maju dalam waktu, dalam jangka
panjang spesies planet tunggal tidak akan bertahan hidup, Jika kita manusia ingin bertahan hidup selama
ratusan ribu juta tahun, kita akhirnya harus mengisi planet lain. Sekarang,
hari ini teknologinya sedemikian rupa sehingga hampir tidak mungkin. Kita dalam
masa pertumbuhan,. Saya berbicara tentang itu suatu hari, saya tidak tahu kapan
hari itu, tetapi akan ada lebih banyak manusia yang hidup di Bumi daripada di
atasnya. Kita mungkin memiliki orang yang hidup di Bulan. Kita mungkin memiliki
orang-orang yang hidup di bulan-bulan Jupiter dan planet-planet lain. Kita
mungkin memiliki orang yang membuat habitat di asteroid, Saya tahu bahwa
manusia akan menjajah tata surya dan suatu hari akan terlampaui.
Sejauh ini
tidak ada koloni luar angkasa yang dibangun. Saat ini, pembangunan koloni luar
angkasa akan menghadirkan serangkaian tantangan teknologi dan ekonomi yang
sangat besar. Permukiman luar angkasa harus menyediakan untuk hampir semua
(atau semua) kebutuhan material dari ratusan atau ribuan manusia, dalam
lingkungan di luar angkasa yang sangat memusuhi kehidupan manusia. Mereka akan
melibatkan teknologi, seperti sistem pendukung kehidupan ekologis yang
terkendali.
Mereka juga harus berurusan dengan masalah
yang belum diketahui tentang bagaimana manusia akan berperilaku dan berkembang
di tempat-tempat seperti itu dalam jangka panjang. Karena biaya pengiriman saat
ini dari permukaan bumi ke orbit (sekitar $ 2.500 per Pound ke orbit,
diperkirakan akan semakin menurun). koloni luar angkasa saat ini akan menjadi
proyek besar-besaran mahal. Di
sisi teknologi, ada kemajuan yang berkelanjutan dalam membuat akses ke ruang
angkasa lebih murah (sistem peluncuran yang dapat digunakan kembali bisa
mencapai $ 10 per-pound untuk mengorbit)
2.2 Manfaat Kolonisasi Mars dan Bulan
1. Kelangsungan Hidup Peradaban Manusia
Ide luar angkasa untuk kelangsungan hidup peradaban manusia mengacu
pada gagasan bahwa kelangsungan hidup jangka panjang spesies manusia dan
peradaban teknologi membutuhkan pembangunan peradaban antariksa yang memanfaatkan
sumber daya luar angkasa , dan bahwa tidak melakukan ini dapat menyebabkan
kepunahan manusia. Pengamatan terkait adalah bahwa jendela peluang untuk
melakukan ini mungkin terbatas karena berkurangnya jumlah sumber daya surplus
yang akan tersedia dari waktu ke waktu sebagai akibat dari populasi yang terus
tumbuh.
Selain populasi yang terus bertumbuh,
kolonisasi objek luar angkasa akan menyelamatkan manusia jika bencana datang.
Bencana yang berpotensi memusnahkan manusia adalah:
1. Gunung berapi
Gunung berapi berpotensi
memusnahkan manusia yang tinggal di bumi karena debu yang dikeluarkan bisa
membuat udara di bumi menjadi beracun. Yellowstone adalah gunung berapi yang
berpotensi memusnahkan manusia. Jika gunung berapi ini meletus, manusia mungkin
akan menjadi spesies kritis/ hamper punah
2. Perang nuklir
Perang dunia ketiga berpotensi
memusnahkan umat manusia. Para ahli mengestimasikan hanya 100 nuklir akan
berpotensi merusak bumi dan mengubah planet ini menjadi planet tak layak huni
3. Meteor Pembunuh
Disebut meteor pembunuh karena
meteor ini berpotensi memusnahkan hampir semua spesies jika bertabrakan dengan
bumi. Meteor yang berpotensi memusnahkan umat manusia tergantung pada besar dan
kecepatanya saat memasuki atmosfer bumi. Yang menakutkan adalah kita tidak bisa
tau secara pasti kapan satu meteor pembunuh ini bisa memasuki atmosfer bumi dan
memusnahkan umat manusia.
Ide ini sudah lama dikembangkan oleh manusia.
Artikel pertama yang mempunyai koneksi dengan luar angkasa untuk kelangsungan
hidup. Adalah sebuah artikel yang berjudul “FOREIGN AFFAIRS” karya
Louis.J.Halle.
2. Sumber Daya Luar Angkasa yang tidak Terbatas
Sumber daya di luar angkasa, baik dalam
material dan energi, sangat besar. Tata Surya sendiri, menurut perkiraan yang
berbeda, cukup material dan energi untuk mendukung di mana saja dari beberapa
ribu hingga lebih dari satu miliar kali populasi manusia berbasis Bumi saat ini.
Di luar Tata Surya, beberapa ratus miliar planet lain di Bima Sakti saja
memberikan peluang untuk penjajahan dan pengumpulan sumber daya, meskipun
perjalanan ke salah satu dari mereka tidak mungkin dilakukan pada skala waktu
praktis tanpa perjalanan antarbintang dengan menggunakan Pesawat generasi.
Penambangan asteroid juga akan menjadi hal yang
penting dalam kolonisasi luar angkasa. Air dan bahan untuk membuat struktur dan
perisai dapat dengan mudah ditemukan di asteroid. Alih-alih memasok ulang di
Bumi, penambangan dan stasiun bahan bakar perlu dibangun di asteroid untuk
memfasilitasi perjalanan ruang angkasa yang lebih baik. Penambangan optik
adalah istilah yang digunakan NASA untuk menggambarkan bahan penggalian dari
asteroid. NASA percaya dengan menggunakan propelan yang berasal dari asteroid
untuk penjelajahan ke bulan, Mars, dan seterusnya akan menghemat 100 miliar USD.
Jika pendanaan dan teknologi datang lebih cepat dari perkiraan, penambangan
asteroid mungkin dilakukan dalam satu dekade.
Semua planet dan Benda luar angkasa lain ini
menawarkan pasokan sumber daya yang tiada habisnya yang menyediakan potensi
pertumbuhan tanpa batas. Memanfaatkan sumber daya ini dapat menyebabkan banyak
pembangunan ekonomi.
3. Ekspansi dengan konsekuensi negatif yang lebih sedikit
Perluasan peradaban manusia dan kemajuan
teknologi biasanya menghasilkan beberapa bentuk kerusakan lingkungan, dan
perusakan ekosistem dan satwa liar yang menyertainya. Di masa lalu, ekspansi
sering kali dilakukan dengan mengorbankan banyak masyarakat adat, akibatnya
perlakuan terhadap masyarakat ini berkisar dari perambahan hingga genosida.
Karena luar angkasa tidak memiliki kehidupan yang diketahui, ini tidak perlu
menjadi konsekuensi.
4. Mengatasi Masalah Populasi Berlebihan, Kekhawatiran bencana yang bisa
memusnahkan manusia dan Kebutuhan Sumber Daya Alam
Argumen lain untuk kolonisasi Mars dan Bulan
adalah untuk mengurangi dampak negatif dari kelebihan populasi. Jika sumber daya Bulan dan Mars dibuka untuk
digunakan dan habitat pendukung kehidupan yang layak dibangun, Bumi tidak akan
lagi menentukan batasan pertumbuhan. Meskipun banyak sumber daya bumi tidak
dapat diperbarui, koloni di luar bumi dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan
sumber daya planet ini. Dengan ketersediaan sumber daya luar angkasa,
permintaan terhadap sumber daya terestrial akan menurun.
Jika manusia sudah berhasil dengan sempurna
mengkolonisasi Mars/ bulan. Jika bencana datang, peradaban umat manusia akan
berlanjut dan dengan sumberdaya yang terdapat di bulan dan mars, manusia
mungkin bisa membuat sistem pencegah bencana yang sangat maju.
Mars adalah kandidat yang sangat menjanjikan untuk dikolonisasi, karena
jaraknya yang dekat dibandingkan dengan jarak bumi ke planet yang lain. Mars
sangat berpotensi untuk dikolonisasi dengan mudah.
Bulan juga menjadi kandidat untuk dikolonisai karena jaraknya yang
sangat dekat dengan bumi.
2.3
Masalah Mengenai kolonisasi Sebuah Objek Luar Angkasa
1. Tidak Adanya Udara yang bisa
Manusia Hirup
Udara adalah hal pertama yang
manusia perlukan. Sayangnya sejauh ini belum ada planet yang ditemukan yang
mempunyai udara yang bisa dihirup oleh manusia.
2. Radiasi Planet yang sangat
memusuhi Kehidupan.
Bahkan setelah kita memecahkan masalah menciptakan udara yang cukup
untuk bertahan hidup, kita masih memiliki banyak tantangan untuk diatasi.
Planet-planet seperti Mars tidak diberkati dengan atmosfer pelindung yang
melindungi bumi dari sebagian besar bahaya yang terkait dengan radiasi
matahari. Paparan radiasi ini secara terus-menerus dalam waktu yang lama akan
berakibat fatal bagi penjajah di masa depan. Setiap koloni yang kita bangun
harus terlindungi dengan baik dari efek terburuk radiasi matahari. Ini bukan
tugas yang tidak dapat diatasi, tetapi ini adalah tugas yang sulit untuk
diselesaikan.
3. Sumber Daya listrik
Jika manusia akan hidup di planet
lain tanpa batas waktu, kita harus mampu menciptakan daya yang tahan lama. Kita
mungkin dapat memanfaatkan mineral asli untuk beberapa persediaan yang kita
butuhkan, tetapi yang lain harus kita bawa. Namun, ini adalah satu bidang di
mana kami membuat kemajuan nyata. NASA baru-baru ini mengumumkan pengujian
reaktor nuklir mini yang dapat digunakan pada pendaratan Mars di masa depan dan
seterusnya.
4. Kenyamanan Manusia
Koloni permanen akan membutuhkan kenyamanan seperti yang biasa kita miliki, jika tidak,
para koloni itu akan menderita tekanan mental yang ekstrem. Kita pasti
membutuhkan beberapa jenis air mengalir. Manusia juga akan membutuhkasn pusat olahraga, taman
dalam ruangan bagi penjajah untuk merasakan suasana rumah, dan mungkin, pada
akhirnya, semacam kolam renang indoor yang besar. Jenis-jenis hal yang mungkin
kita inginkan dan butuhkan untuk hidup di koloni di luar bumi.
5. Mencapai suatu Planet untuk di Kolonisasi
Tantangan terakhir untuk mengkolonisasi suatu planet adalah mencapainya.
Bahkan untuk pergi menuju mars dengan pesawat luar angkasa berawak butuh kurang
lebih 300 hari hingga 2 tahun tergantung
jarak bumi ke mars yang selalu berubah ubah. Belum juga masalah bahan bakar.
Untuk mencapai mars manusia butuh sumber energi yang sangat efesien. Namun
untuk menuju bulan, manusia tidak perlu repot repot. Meskipun perjalanan ke
bulan itu sangat mahal tetapi dengan system peluncuran yang dapat digunakan
kembali, perjalanan ke bulan akan menjadi seperti menaiki helicopter dan lama
kelamaan
2.4
Metode metode yang dapat Manusia Gunakan untuk Membantu Mengkolonisasi Mars dan Bulan
1. Terraforming Planet Mars
Terraforming adalah proses yang
mengubah sebuah objek luar angkasa menjadi seperti bumi, yaitu dengan mengubah;
Tekanan, suhu, Kehadiranya oksigen dan medan magnet seperti mirip bumi.
Suhu di planet Mars adalah sekitar -55 derajat celcius. Cara menaikan
suhu di planet mars ada 3 yaitu:
A. Manusia bisa membuat proses global warming di
mars dengan cara menambahkan CO2 di atmosfer Mars.
B. (menurut para ilmuwan NASA) Manusia bisa
meledakan beberapa nuklir di planet mars untuk menaikan suhu. Diperkirakan
hanya 100 nuklir dapat menaikan suhu di mars untuk manusia kolonisasikan,
tetapi metode ini sangat berbahaya karena nuklir mengeluarkan zat zat
radioaktif yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia
C. Manusia juga bisa menempatkan cermin cermin
raksasa di orbit mars untuk menaikan suhu. Cermin cermin ini adalah metode yang
membutuhkan waktu paling lama.
Tekanan di planet mars sudah hampir sama dengan bumi, jadi tidak ada gunanya
untuk mengubahnya.
Oksigen di atmosfer mars hanya 2%. Cara membuat manusia agar bisa menghirup udara
di mars ada 2 yaitu:
A. Manusia bisa saja mengirimkan tanki oksigen ke mars, tetapi metode ini sering
kali ditolak karena sangat mahal.
B. Manusia
bisa mengirmkan bakteria, Algae, tanaman spesial yang bisa tumbuh di mars dan
memproduksi oksigen.
Dan masalah yang terakhir adalah medan magnet
untuk melindungi atmosfer mars dari serangan angin matahari yang bisa
menghancurkan atmosfer mars dan membuat mars tidak bisa dihuni. Ada 1 cara yang
di ajukan oleh ilmuwan NASA, Jim green. Ia mengajukan untuk membuat mars
mempunyai medan magnet yaitu dengan menempatkan medan dipol magnetik di orbit
mars. Medan magnet buatan ini harus sangat kuat. Tenaga dari medan magnet ini
harus 1-2 Tesla untuk menahan mars dari angin dan radiasi matahari selama
beberapa tahun.
2. Terraforming Bulan
Terraforming Bulan juga penuh dengan tantangan. Untuk satu, panen komet
dan / atau es dari Tata Surya luar akan membutuhkan infrastruktur yang belum
ada, dan akan sangat mahal untuk dibuat. Pada dasarnya, ratusan pesawat ruang
angkasa akan diperlukan untuk mengangkut semua sumber daya, dan mereka harus
dilengkapi dengan sistem penggerak yang dapat melakukan perjalanan dalam waktu
singkat (yang juga belum diciptakan).
Sementara periode waktu yang lama dihabiskan di lingkungan yang memiliki
1/6 gravitasi bumi diketahui menyebabkan degenerasi otot dan kehilangan
kepadatan tulang, tidak jelas apa efek gravitasi rendah bagi penghuni permanen
dan anak-anak yang lahir di lingkungan seperti itu. Telah disarankan bahwa
tanaman dan hewan darat dapat direkayasa secara genetis untuk hidup di
lingkungan bulan, tetapi tidak jelas apakah ini akan berhasil atau tidak.
3. Sistem peluncuran yang dapat digunakan kembali
Manusia juga butuh alat transportasi ke mars dan bulan
yang efektif yaitu dengan
menggunakan sebuah roket yang bisa digunakan kembali.
Alasan mengapa misi APOLLO 11 mencapai 150 milliar USD salah satunya
adalah rocket yang digunakan untuk misi itu adalah roket sekali pakai yang
berarti pendorong pesawat setelah memasuki luar angkasa akan di lepas dan tidak
bisa digunakan kembali
Selama abad ke-21, minat komersial dalam sistem peluncuran yang dapat
digunakan kembali telah tumbuh. Roket SpaceX Falcon 9 memiliki tahap pertama
yang dapat digunakan kembali dan tahap kedua yang dapat digunakan, dan saat ini
digunakan untuk program Layanan Transportasi Orbital Komersial NASA dan
peluncuran satelit komersial. Selain itu, SpaceX sedang mengembangkan roket
yang dapat digunakan kembali untuk misi
antarplanet berawak.
2.5 Rencana Rencana yang Manusia persiapkan untuk Kolonisasi Mars dan Bulan
1.Rencana Kolonisasi Mars
Pada 2018, SpaceX mendanai dan mengembangkan serangkaian penerbangan
kargo terikat Mars dengan Starship dan Super Heavy pada awal 2022, diikuti oleh
penerbangan kru pertama ke Mars pada jendela peluncuran berikutnya pada 2024. Selama
fase pertama, tujuannya adalah untuk meluncurkan beberapa BFR untuk mengangkut
dan merakit pabrik propana metana / oksigen dan membangun basis dalam persiapan
untuk kehadiran permukaan yang diperluas. Penjajahan yang berhasil pada
akhirnya akan melibatkan lebih banyak faktor ekonomi apakah individu,
perusahaan, atau pemerintah untuk memfasilitasi pertumbuhan kehadiran manusia
di Mars selama beberapa dekade.
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Kolonisasi luar angkasa dari penelitian yang sudah tertera yaitu tempat
tinggal manusia permanen di luar bumi. Kolonisasi luar angkasa adalah hal yang
tidak bisa manusia hindari jika manusia tidak ingin menjadi spesies yang punah.
Kolonisasi luar angkasa akan mendorong peradaban manusia dan kemajuan
teknologi. Manusia akan melihat langkah langkah pertama dalam mengkolonisasi
luar angkasa dalam beberapa tahun kedepan.
3.2 Saran
Saran saya untuk pembaca dan untuk umat manusia adalah untuk belajar dan
mempersiapkan proses kolonisasi luar angkasa mulai dari sekarang, Karena kita
tidak akan tahu kapan bencana akan datang yang bisa memusnahkan umat manusia.
Saran saya untuk pemerintah adalah mendukung danmelanjutkan program luar
angkasa lagi untuk generasi masa depan.
Daftar Pustaka
BAB 2.1
Apa itu Kolonisasi Luar Angkasa ?
https://en.wikipedia.org/wiki/Space_colonization Pengertian Kolonisasi Luar Angkasa (Diakses pada
3 Maret 2019)
BAB 2.2
Apa Manfaat Kolonisasi Luar Angkasa?
https://en.wikipedia.org/wiki/Space_colonization Manfaat kolonisasi luar angkasa (Diakses pada 4
Maret 2019)
BAB 2.3
Buku Ensiklopedia
Antariska
|
Lokasi yang menjadi kandidat kolonisasi manusia, pengertian Bulan dan
mengapa mengkolonisasi bulan sangatlah mudah dan rencana rencana mengkolonisasi
Mars.
Buku Pintar Bumi
dan Antariska
|
Pengertian Mars.
BAB 2.4
Apa Masalah yang akan manusia hadapi ketika
manusia mengkolonisasi suatu objek luar angkasa?
Pengertian masalah
masalah yang akan manusia hadapi jika mau mengkolonisasi sebuah objek luar
angkasa
BAB 2.5
Metode metode apa sajakah yang dapat manusia
gunakan untuk memudahkan mengkolonisasi
planet Mars?
Pengertian
Terraforming.
Cara cara Mengubah
Mars menjadi mirip bumi (Terraforming Mars).
LAMPIRAN
Komentar
Posting Komentar